Saturday, January 3, 2009

Kontemplasi


Konon, momentum pergantian tahun harus diakhiri dengan sebuah perenungan panjang, kontemplasi, napak tilas..(apapun lah namanya) sebelum akhirnya disudahi dengan membuat sebuah janji untuk tahun yang datang, janji bernama resolusi...

Pertanyaannya,
apa sih sebenarnya kontemplasi itu? seberapa perlu kita melakukannya? apa alasannya? apa iya kegiatan yg satu itu hanya dilakukan saat pergantian tahun? di penghujung tahun yg akan segera berakhir masa tugasnya?

"Kalau kontemplasi sih udah tiap hari, ga usah nunggu pergantian tahun," jawab seorang teman.

Sepakat!!
Kontemplasi harusnya memang ga cuma menjadi sekadar 'tradisi' yang dilakukan setaon sekali, tradisi yang dijadikan tonggak penanda pergantian tahun...seharusnya tidak..

kontemplasi, perenungan atau apapun itu namanya..bukankah seharusnya dilakukan setiap saat ya? setiap jengkal perjalanan hidup kita? kapanpun kita merasa perlu berbincang-bincang dengan diri kita sendiri. bukankah seperti itu seharusnya?

bukankah kontemplasi itu sebuah jalan bagi kita untuk lebih 'akrab' dengan diri kita? jiwa yang kerap terabaikan kala kita berjibaku dengan kehidupan dunia yang konon tak pernah berhenti bergerak walau sesaat?

bukankah kontemplasi itu sebuah jembatan penghubung antara titik sadar dan bawah sadar kita? sebuah peristiwa yang harusnya membuat kita menemukan jawaban yang sebenar-benarnya diinginkan oleh jiwa yang mendiami raga kita?

bukankah kontemplasi itu sebagai sebuah aktivitas dimana kita bisa menilai diri kita sendiri? mentertawakan kebodohan-kebodohan yang kita lakukan, dan menangisi kealpaan kita?
bukankah seharusnya begitu?

kalau memang seharusnya begitu, tidakkah menunggu tahun berlalu utk melakukannya adalah sebuah 'persepsi' yg menggelikan?
apa itu artiya selama 11 bulan sebelumnya hidup kita tak perlu di-review? apa itu artinya tak ada yang perlu kita diskusikan dengan diri kita sendiri?

"Mungkin, tiap orang kan punya tolak ukur yang berbeda-beda," masih dia yang menjawab..

uhm..bisa jadi..

melakukan atau tidak melakukan perenungan itu pilihan..
berbincang dengan diri juga bukan keharusan..
toh terkadang ada pribadi-pribadi yang tak bisa melakukannya..
entah karena tak biasa...tak tahu apa yg harus dituturkan..ato jug karena merasa aneh berbincang dengan diri sendiri..merasa aneh utk mengevaluasi smua perjalanan yang telah terlalui...

"Sudahlah..
Kadang ada hal-hal yang tidak perlu dipertanyakan, cukup dijalani saja," sentilnya, sebelum kami mengakhiri perbincangan itu..

-dee-
*dalam sbuah proses perbincangan panjang..menuturkan banyak kisah...di ujung tahun..terimakasih sudah menjadi sahabat platonisku, teman berbagi ceritaku..semoga tak menjadi 'aneh' dan 'lelah' karnaku..^_^*


No comments:

Post a Comment