Monday, May 26, 2008

DasaR BadUT!!

Apa rasanya ya kalau peristiwa 10 tahon yang lalu kembali terjadi??
ribuan mahasiswa turun ke jalan..menuhin jakarta..
jalan2 mendadak lenggang di tengah malam, bak ada jam malam..
kisruh disana-sini
(tp kan pada akhirnya, pemimpin 1/2 tuhan itu akhirnya bisa digulingkan juga ;)
ia, 1/2 tuhan krn konon katanya, siapapun yg menghina dia, yg menyebut namanya krn keburukan yg dia lakukan bisa lgs hilang nyawanya..-pfuiff..pdhl Tuhan yg sesungguhnya masih pny sifat pemaaf-)

bukan tanpa mksud sih pikiran ini tiba2 nylonong,
mengetuk2 stiap sudut kepala, meminta (separoh memaksa) untuk dikeluarkan...
dan smua lagi2 gara2 badut2 yg duduk di kursi tertinggi di negri ini..

ia, badut2 yg merasa dirinya separoh dewa..separoh tuhan..
badut2 yang dengan entengnya berkata "silahkan saja demo, saya nggak takut..,"
ato yg dg lucunya berkata "para penerima BLT (bantuan langsung tunai) lebih baik mendemo para demonstran yang tak setuju kenaikan BBM,"

hahaha...lucu sekali...

dia pikir siapa dirinya??
Tuhan??
dewa??
dukun yang punya ilmu kebal??
halah!!

dia pikir dia bisa selamat dari amuk massa??
dia pikir dia nggak akan bernasib lbh tragis dari pendahulunya??
(tok.tok..tok..hallooo..kemana aja pak?? anda hbs koma puluhan tahun ya?? tidakkah anda lihat bagaimana pendahulu anda sukses digulingkan oleh rakyat?? dibantu mahasiswa itu..guru anda berpolitik akhirnya kehilangan kedigdayaannya..pdhl dia punya kemampuan mencabut nyawa lho...lha, anda ini siapa?? mau ikut2an jd malaikat pencabut nyawa?? becanda anda!!)

sumpah!!
lama2 bisa gila tinggal di negri ini..
negrinya para badut..
lah iya...gimana ga negri para badut..mereka yg minta dipanggil dan dihargai selayaknya para pemimpin malah bertingkah layaknya badut..
mengeluarkan statement layaknya orang dungu yang tak pernah mengecap bangku sekolah..
huahahaha....
emng bnr kok, orang pinter ma orang bego mah ga usah susah2 dicari dimana letak perbedaannya..
lihat saja bgmana dia bereaksi thd suatu mslh..bgmana dia berargumen..
akan sangat bisa terlihat, mana mereka yg bnr2 punya ilmu..dan mereka yg cm membeli ijasah :D

lebih konyol lagi..
knp juga masih ada yg memilih badut2 itu..
(untung aku dl nggak ikut2an milih mereka

bapak2 badut terhomat..
mbok ya sudah..
jangn lagi mempermalukan diri..kalo emng nggak bisa mimpin mbok ya sudah mundur saja..
biarkan merekayg lbh punya nurani dan tau btl bagaimana mjd pemimpin yg bs dihargai mengambil alih peran kalian..

eh, ato timbunan kekayaan kalian msih blm cukup menjamin utk 7 turunan ya??
kl cm itu alasannya..
sudahlah..jgn korbankan lg rakyat..
ambil satu pulau kami..
terserah, mau kalian eksploitasi spt apapun..asal jgn buat tmbh bnyk rakyat mati krn tak bergizi...

ah..
tp kalian cuma badut bukan??
mana mungkin kalian bisa berpikir secara serius??
hahaha...maaf...
si tengil ini skali lagi pelupa...
lupa kl kematian bnyk rakyat di negri ini justru hiburan bagi kalian bukan??
yg membuat anda2 smua bisa terbahak2 bukan??
ah..
emang dasar baduT!!

-dee-
*sebal 1/2 mampus!! bdoa smoga badut2 yg ngaku sbg pemimpin itu bs sgra digulingkan..(dan smoga yg ngegantiin bkn badut yg sama gobloknyaato lbh goblok dr yg ada..ops, kok jadi kasar ya??) ah, ya ampun..smoga aku tak tertular penykit para badut tak tau malu itu...*




Friday, May 9, 2008

gEnERaSi iNsTaN

Mau jadi apa negeri ini...
seorang teman bertutur tentang kecewanya, tentang marahnya, tentang jengahnya!!
tentang sesuatu yang tak habis pikir dia dibuatnya...
karena sebuah titel..
ia, sebuah titel..embel2 yang konon bisa mengangkat derajat seseorang..
yang katanya bisa membuat seseorang lbh dihargai..
yg membuat seorang pegawai negeri bisa mendapatkan jabatan yg lbh tinggi..

alkisah..
temanku menumpahkan kegundahannya..
bertutur ia tentang teman2 kerjanya yg scr 'bedol desa' mendapatkan titel, sebuah titel yg lumayan bergengsi di negeri ini, Sarjana Ekonomi alias SE
sebuah titel yang diperoleh dari sebuah penyelenggara pendidikan yang tak bernama perguruan tinggi..

bukan si teman iri akan keberhasilan rekan2nya mendapatkan titel itu..
bukan, sama sekali bukan..
yang dia tak habis pikir..bagaimana mungkin orang2 itu bisa mendapatkan titelnya...
mereka bekerja senin-jumat..sementara di hari sabtu mereka 'sibuk' bermain tenis/badminton..
jadi, kapan mereka belajar??
kapan mereka menyusun skripsi??
dan bagaimana ijasah dan titel itu bisa keluar bila kondisi itu yang terpapar nyata??

si teman yang juga bertitel SE tak urung dibuat gerah, gundah, dan sebal tiada terkira!!
dia yang berjuang keras, bejibaku dengan buku2 ekonomi yang tebal, kajian2 ekonomi yang bikin puyeng kepala, menghadiri kuliah bersama dosen2 ternama di negeri ini, yang kerap malang melintang di berbagai stasiun tipi sebagai 'komentator' kondisi ekonomi bangsa begitu susahnya meraih titel itu..eh temen2 sekantornya malah semudah itu..

ah, lagi2 aku cuma bisa bilang..
selamat datang di negeri ajaib ini..
negeri yang konon ingin menjadi bangsa yang besar..
namun juga membiarkan jalan pintas tumbuh subur di berbagai lini kehidupan..
negeri yang tak ambil pusing ketika generasi2nya, yang muda ato yang tua, sama2 berlomba menajdi generasi instan..
ia, generasi yang nggak mau tau apa itu perjuangan, apa itu proses pembelajaran, apa itu usaha, apa itu kerja keras..

negeri ini terlalu banyak melahirkan generasi2 cengeng..generasi2 yang mau menang sendiri, seenak udelnya, yang selalu menganggap urusannya lebih penting daripada urusan orang lain, generasi yang tak mau bersusah payah mewujudkan keinginan, yang selalu ingin mencapai cita-cita dengan cara yang paling gampang..yang kalau perlu hanya dengan mengedipkan mata apa yang diimpiin bisa langsung terwujud..

hasilnya??
coba saja hitung berapa banyak pemimpin2 yang mendadak bertitel ketika momen pemilihan kepala daerah/kepala negara hadir..
ato..coba tengok betapa banyak pelajar yang demo ketika pemerintah mengungumkan jumlah mata pelajaran yg diunaskan bertambah??
brp banyak mereka yg mengeluh pemerintah tak adil..
bukankah itu bukti nyata, generasi penerus negeri ini sudah tak unggul?? ibarat tulang mereka adalah bagian yang keropos..
yang mengenal kenikmatan hidup, kesenangan, dan kehidupan hedonis secara berlebih..
mereka yang tak lagi bisa memaknai apa arti hidup..
mereka yang tak lagi tau apa yang mereka ingin dalam hidup..

jadi, janganlah tanya pada mereka..apa yang akan mereka lakukan pada bangsa ini beberapa tahun ke depan..
mana sempat mereka berpikir tentang itu..??
pacar, gosip, baju-handphone-film terbaru apa yang masuk ke negeri ini..itu lebih penting dan lebih berharga buat mereka..
jangan pula kau tanya generasi2 sebelum mereka..
karna mereka yg kini tengah duduk manis di 'kursi panas' itu..ah, tak ada yg lebih penting bagi mereka selain bagaimana mendapatkan uang dan keuntungan yang lebih besar selama periode 'penjajahan' mereka atas negeri ini..


-dee-
*semoga aku bukan bagian dari mereka yang menyukai jalan pintas itu, smoga ada yang bisa kulakukan untuk negeri ini, sebelum -mungkin- aku akhirnya berkemas dan beranjak pergi..bukan tak tau terimakasih, hanya kecewa yang kian membuncah*