kenapa siy harus menulis?
kenapa kita tidak berbicara saja?
toh, berbicara itu jelas jauh lebih enak daripada menulis kan?
untuk berbicara kita nggak harus menyiapkan pulpen dan selembar kertas kan?
kita juga bisa lebih spontan kan kalau bicara??apapun ide yg berkelebat di kepala tinggal diomongin kan??
perkara yg diajak ngobrol paham ato nggak, tersinggung ato nggak..itu urusan nanti lah...
hehehehe...
itu sepenggal pembelaan diriku pas dulu seorang sahabat memaksaku menulis..
iya MENULIS!!!
sesuatu yang kata dia mudah dan menyenangkan (dan dulu lebih sering kuanggap sebagai sebuah penyiksaan tiada akhir...)
sudahlah ditulis saja..jangan cuma diomongin!!
kl cuma diomongin nanti lupa!!
kalau kamu tulis kan bisa terus disimpan...
siapa tahu itu berguna buat anak cucumu...
hahaha...
itu sepenggal argumen yang dia lontarkan ketika aku tetap pada pendirianku..
bahwa menulis itu ga asik..menulis itu susah..menulis itu bikin terkungkung..
ah..apa iya sebegitu parah si kegiatan bernama tulis menulis itu??
kl memang dia separah itu, kenapa juga aku sekarang terjebak disini..
di dlm putaran arusnya yang menggoda...
iya..
aku yg dulu menolak dan bersikeras utk TIDAK MENULIS
sekarang justru tergila-gila dengan aktivitas yang satu ini...
mencoba segala macam rupa teknik..
dan sialnya..
selalu menetapkan standar utk setiap tulisan yg kubuat..
hasilnya??
stres selalu rutin menyapa..
apalagi..kalau hsl eksperimen itu jauh dari harapan (ya jelas jauh ..wong standar yg dibikin bkn standar utk jenis eksperimen tulisan yang sedang coba kubuat...dasar orang ajaib!!)
tapi aku tetap cinta menulis...
kenapa menulis??
entahlah...
menulis bukan sekadar bercerita..
menulis bukan pula sekadar alat curhat..
menulisku adalah proses kontemplasi..
sbuah proses perenungan panjang....
terhadap hal-hal sepele yang terjadi di depan mata..
peristiwa-peristiwa yg mungkin ga penting di mata orang laen..
tp aku suka..
aku nyaman ketika aku bs kluar dr kotak mainstream..
aku suka menjadi berbeda...
aku bahkan bisa kehilangan minat tidur ketika tulisan yg kubuat membawaku pada suatu jawaban ..
jawaban tentang penggal hidup yg kujalani..
menulisku bukanlah menulis indah...
menulisku kadang penuh cela..
penuh luka....
tp tetap ada tawa dlm luka dan cela itu...
seperti yin yang selalu menemani yang..
ah..sudahlah..
aku hanya mau menulis..
aku toh bukan chairil anwar yg bisa berkata "berkarya sudah itu mati"
aku hanya mau menjadi aku..
yang menulis dan terus menulis...
tanpa peduli siapa yang akan menemukan ceceran tulisanku...
kalopun ada..semoga tulisan2 itu tak membuat orang lain bergidik takut...
ato malah mundur teratur sembari mengumpat dan mengataiku gila..
akan lebih baik kalo mereka bisa melebur disana..merasakan proses "pertapaan"ku dalam penciptaannya...
ah..
tapi aku toh ga boleh berharap muluk..
sudahlah menulis saja...
jangan berharap lebih....
itu hanya akan membuatmu lupa diri...
dan sakit hati..
-dee-
*ketika kesadaran menulis adalah penyeimbang proses membaca menyapa...aku hanya bisa tertunduk malu..aku blm ckp mengimbangi gila bacaku dengan kegiatan gila menulis..semoga aku tak menjadi gila karena proses tak seimbang itu...aku mau MENULIS!! aku mau TERUS MENULIS!!*
Mangkanay bu, kalu mau nulis, langsung aja tulis hehehe. Ayo menulis!!
ReplyDeletekang yogi: huehehe, itu dia kang..giliran mo ditulis idenya keburu nguap..
ReplyDelete