Thursday, July 29, 2010

tentang melawan ketakutan

tadinya kukira aku orang yang ngga punya rasa takut..
selalu tahu kapan saatnya bertahan..
pun tak abai ketika "alarm"ku berbunyi.., tanda saat untuk kembali melaju..

tadinya.., 
kupikir takut itu hanya milik orang-orang yang berpikir sempit..
yang menganggap dunianya hanya apa yang ada di depan mata..
yang tak berani mencobai "rayuan-rayuan" di depan mata...

nyatanya..
pfuif...
aku ini cuma manusia biasa...
aku punya takut itu..
takutku.., takut yg dimiliki banyak orang..
takut keluar dari titik nyaman, sigh!!!

"Kenapa meributkan itu? bukankah itu manusiawi? bukankah kenyamanan itu memang melenakan? yang aneh itu justru, kenapa kamu ingin meninggalkan kenyamanan yang ada?" komentar seorang teman usai membincang tentang ketakutan dan kenyamanan...

arghhhhhhh..,
aku tahu betul, titik nyaman itu melenakan..
teramat sangat tahu..
justru krn itu aku kadang juga takut berada di titik nyaman..
sama takutnya dengan berjalan meninggalkannya..
bak disododori buah simalakama..
aku selalu saja terjebak, diantara godaan untuk bertahan dan..tentu saja, dorongan untuk meninggalkan..

celakanya,
sekali ini ketakutan itu seolah memiliki dosis yang berlipat..
membuat langkah yang biasanya cepat..kini hanya meninggal jingkat..

"Mungkin karena tingkat kenyamananmu sudah terlalu kronis dan tak pernah terbayangkan olehmu...? atau jangan-jangan.. ini karena faktor umur?"

hmm....
bisa jadi apa yg dibilang si teman benar...
janga-jangan, selama ini tanpa sadar rasa nyaman itu sudah mendarah daging, menjalar ke seluruh titik dalam diri.. tak terdeksi dan menghasil kronis..
jiakh!!
"Tak penting apa faktornya..., yang justru harus kamu jawab itu.., apa yang kamu mau? bertahan atau melangkah..?? apa pun yang kamu pilih.., kamu ngga akan bisa mundur lagi..tapi bukankah lebih baik memilih dan salah, daripada berada dalam kebimbangan diantara dua pilihan?"

benar juga sih..
mungkin memang ini kecenderungan manusia ya?
ketika takut menghampiri bukannya berpikir bagaimana mengatasi dan melaluinya tapi malah sibuk dan terjebak dalam pertanyaan kenapa ketakutan itu ada, kenapa ketakutan itu muncul, apa yang membuat takut... dan yang paling menjebak dari semuanya..., manusia cenderung mendramatisir ketakutannya...

"Nanti kalau begini gimana??"
"Nanti kalau begitu gimana??"
padahal...belum juga ketakutan itu ditaklukkan..
belum pula langkah pertama diambil..
nyatanya.., aku juga melakukan itu..
terjebak dalam ketakutan yang tak beralasan..
ketakutan yg hadir karena imajinasi-imajinasi liar dalam kepala...

"Mungkin dendrit-dendrit di kepalamu memang harus disetting ulang.. supaya yang akut dan mengakar itu bisa terpatahkan.. supaya keberanian meninggalkan kemapanan itu kembali ada," saran si teman lagi..

ah..mungkin memang harusnya begitu...
menata ulang dendrit-dendrit di kepalaku..
mensetting ulang mindset yang tertanam di otak..
dan tentu saja..,
berhenti mengkhawatirkan sesuatu yang belum benar-benar terjadi..
ah iya.., tentu saja yang ini tak boleh ditinggalkan...
tak lagi mendramatisir ketakutan yang tiba-tiba hadir dan menyapa....
semudah itu bukan???

-dee-
*saatnya melawan rasa takut.., memantapkan langkah.., meninggalkan sekali lagi titik nyaman.. setapak demi setapak menjejak "warna" baru...siapa tahu ada pijar baru di ujung sana..selamat mencobai petualangan dan menjalani hidup baru, dee*

No comments:

Post a Comment