Tuesday, June 29, 2010

Akhir Perjalanan..



Horay..horay...
akhirnya..
aku menetaskan telor sekali lagi..

ah.., mungkin bukan telor..
kalau saja aku berada di industri musik..
sekali ini aku bisa menamainya single..

iyah.., single  pengisi jeda sebelum "album"ku meluncur..
dalam kasusku..., sebelum buku keduaku terbit dan siap beredar di pasaran..
buku yang ntah di titik mana sekarang.. ^_^

Pun, cerpen ini seolah bukan pengantar yang tepat untuk pengisi jeda sekaligus pengantar sebelum buku ke-2 hadir..
keduanya jelas berbeda konsep...
cerpenku.., menurut si teman baik, bermain terlalu dalam di ranah sastra...
banyak kalimat-kalimat bersayap.., mendayu-dayu..
"Seolah kamu menuturkan dukamu, luka yang tak terobati... nyatakah kisahnya?" tanyanya suatu ketika..usai merampungkan mencecapnya...

hahaha,,..
cerpen yang akhirnya dimuat ini memang seolah menjadi pelarian..
sisi liar yang tersembunyi dalam diri..
yang kata si sodara tersayang.."sisi romantis yang nyaris picis" *halah*

dan iya.., 
aku menjadi sedikit romantis.., mengumbar banyak picis di dalamnya..
berbagi kisah tentang sebuah perjalanan panjang akan pencarian..dan penantian..
pencarian atas pertanda.., atas makna ganda ribuan pesan..

pencarian dengan akhir yang tak terduga..
"Aku tertipu! kusangka ini hanya tentang perjumapan dua sahabat.., ternyata.., argh..kamu mulai pandai bermain kata," protes seorang teman melalui email...
"Aku kira ini tentang kisahmu bersamanya.. ntah yang mana," tebak yang lain, melalui sebuah messenger

Ntahlah..,
kisah itu memang antara nyata dan khayalan..
jangan tanya bagian mana yang kisahku..dan mana yang rekaan..
karena keduanya sudah membaur..
mentaut menjadi satu bagian..
yang rasanya.., setelah kubacai sekali lagi...
ah...
memang seperti bukan aku..
terlalu cantik.., terlalu puitis untuk menjadi hasil karya seorang perempuan yang sering dituding tomboi ini..

apa pun itu..
senang karyaku bisa diapresiasi..
dianggap layak untuk ditampilkan di sebuah media..
sebuah jeda yang menyenangkan sebelum kembali bermain dengan kata yang tak bermakna ganda..^_^
-dee-
*berterima kasih sangat padanya yang pernah membagi kisah...membagi beberapa penggal kata dan mengijinkan untuk membaginya bersama yang lain... ^_^*

Monday, June 14, 2010

salahnya penulis..

"Kamu yakin bisa hidup dari menulis?" tanya seorang kolega baru padaku, beberapa hari yang lalu, di perjumpaan perdana kami..

"Nggak sayang? kuliah tinggi-tinggi di UGM ujung-ujungnya cuma jadi penulis?" lanjutnya, "terus, kalau misal jadi lanjut kuliah ke luar negeri apa nggak lebih sayang lagi tuh? kenapa nggak berkarir di perusahaan bonafit aja sih?? lagipula, kalau jadi penulis bisa gitu beli rumah atau mobil? hidup kan nggak cuma hari ini? hari depan kudu disiapin juga kan?" cecarnya lagi...

sabar..sabar...*dalam hati udah rada esmosi jiwa juga nih...*

apa salahnya jadi penulis?
toh penulis nggak nyuri, jadi penulis juga nggak korupsi.., apalagi ampe berulah yang nggak-nggak *ops.., kecuali imajinasi yang kadang terlalu liar dan tak terbendung..tapi kan nggak ampe bikin geger orang se-Indonesia raya* ^_^

terus-terus..
emangnya kalau kerja di perusahaan bonafit kepuasan batin jadi terpenuhi gitu??

hmmm...
jadi penulis (mungkin) memang nggak menjanjikan di negeri ini, belum menjanjikan mungkin..
tapi bukan berarti akan terus nggak menjanjikan kan?
perkara beli mobil atau beli rumah...
waduh..emangnya semua-muanya harus diukur dengan materi ya?
memangnya hidup jadi lebih berarti kalau udah bermobil dan berumah mewah ya?

Padahal eh padahal, kalau saja nih kolega mau mengikuti perkembangan dan rajin membaca, dia pasti akan terkejut-kejut mendapati bahwa  profesi menulis belakangan justru (oleh beberapa orang) dianggap sebagai pekerjaan yang seksi..
ahahay...
entah profesinya yang seksi atau penulisnya yang seksi..aku nggak tahu pasti...
mungkin profesi dan pelakunya sama-sama seksi..hihi *oh tidak..sepertinya aku mulai meracau, tapi serius..statement ini benar adanya..sebuah majalah pernah mengulas tentang ini* ^_^

baiklah, kembali ke cerita tentang si kolega baru dan pertanyaan-pertanyaannya..
"Menulis itu bukan tentang mencari uang.., menulis itu tentang berbagi.. juga tentang mewujudkan passion. Bekerja dengan passion itu jauh lebih nikmat, bahkan jauh lebih nikmat ketimbang bekerja di perusahaan bonafit. Perkara mobil dan rumah.., wah kalau aku sih mending uangnya buat belibuku atau jalan-jalan.., masih banyak hal di luar sana yang menanti untuk kujelajahi. Lagi pula, memangnya pekerjaanmu di perusahaan itu memuaskan batinmu?" jawabku kala itu

Dia, si kolega sedikit tak terima dengan jawaban itu..
peduli amat...,
toh kenyataannya menulis itu bukan sesuatu yang memalukan..
menulis itu menyenangkan...
malah, kata seorang teman..menjadi penulis itu beresiko untuk terkenal, hehe...
pun, geliat dunia penulisan dan perbukuan mulai bergerak ke arah yang lebih baik belakangan ini
lagi pula.., tanpa penulis mana ada buku-buku yang mengantarkan dia menyelesaikan kuliahnya di institut negeri ternama itu??*haloo....kalau pun dia nggak pernah baca buku selama kukliah, dosen-dosen dia pasti baca buku toh sebelum mengajar??dan buku tak akan pernah ada tanpa penulis bukan??* ^_^

dan..
hei..., tak semua orang bisa menulis buku..
memangnya dia bisa?
kalau kerja kantoran sih.., semua orang bisa kali ya..
tapi menulis buku..
sepertinya cuma beberapa gelintir orang saja yang bisa, mampu, dan mau melakukannya...

Tapi percuma juga menjelaskan semua fakta itu ke si kolega baru..

karena sepertinya (ini mungkin lho ya) dia bukan penikmat buku..,
bagaimana mungkin menjelaskan nikmatnya menulis ke orang yang bahkan tak berminat membaca?
sama halnya memaksa orang yang sedang sakit gigi untuk makan *lho, kok nggak nyambung??*^_^
lebih baik aku memaklumi saja..
mendebatnya hanya akan membuang energi percuma..
toh..,
profesi itu pilihan..
seperti kata sebuah iklan..,
apa pun profesinya yang penting terus berkarya *nah lho..semakin ngaco saja*
sudahlah..,
mungkin sebaiknya kusudahi saja tulisan ini daripada semakin tak tentu arah...

-dee-
*Mencoba melihat dan memaknai perjumpaan dan diskusi dengan si kolega baru dari sudut yang berbeda.., mungkin ini cara Tuhan menyentilku agar tak berhenti berkarya dan segera merampungkan project bukuku yang lambat bergerak..., jadi teringat kata seorang teman.."Seseorang itu disebut penulis kalau dia menulis.., kalau tak menulis.., mana bisa disebut penulis..," argh...., baiklah..aku akan segera menuntaskannya..., JANJI!!^_^*